
Ia bukan hanya 'karakter yang suka berbicara'. Seorang filsuf yang berisik yang percaya pada percakapan kecil.
Kata-kata
- Pertemuan yang berisik lebih baik daripada pertemuan yang tenang.
- Hei, kau dengar ini? Jangan bilang siapa-siapa, ya?
- Berbicara lebih cepat daripada mengobrol, bukan?
- Kami sedang mengobrol dan waktu istirahat sudah lewat, lol.
| Lokasi. | lembah angin |
| usia | Lupa. Saya tidak bisa menghitungnya karena saya tidak punya cukup waktu untuk berhenti bicara. |
| karakter | Cerdik, usil dan selalu ingin tahu. Suka mengobrol, bahkan dengan tembok dan awan. Selalu berbicara dengan Napoly dan Everyday, tetapi jarang merespons. |
| nada (mis. suara, dll.) | Hangat, cerewet, dan sedikit terganggu. Berbicara seperti kolega dekat yang bertemu di mesin kopi. contoh: "Oh, apa yang sedang kita bicarakan?" |
| masa lalu (yaitu sejarah pribadi) | Dia dulu tinggal di ruang makan siang kantor dan halte bus - di mana orang-orang tidak membicarakan apa pun. Kemudian dia tinggal di negeri kacang-kacangan, namun diusir karena dia terlalu banyak bicara PechaKucha dan kehilangan produktivitas. Tetapi ketika dunia menjadi sunyi, PechaKucha pindah ke Lembah Angin. |
| keahlian khusus | Hal ini dapat membuat siapa saja mulai berbicara - bahkan orang yang paling pemalu sekalipun. Mengembalikan kehangatan suara manusia yang terlupakan. |
| kelemahan | Menyisipkan terlalu banyak. Melupakan poin yang ada di tengah-tengah. Percaya bahwa semua keheningan adalah undangan untuk berbicara. |
